Pengungsi Rohingya Mendarat Di Aceh Dengan Kapal Kayu
RakyatDigital. Sebanyak 20 pengungsi Rohingya dilaporkan telah merapat di Pelabuhan Perikanan Nusantara atau PPN Idi, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Selasa. Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, 20 orang etnis Rohingya itu rata-rata berusia antara 14-40 tahun. Semuanya laki-laki.
Para imigran menggunakan kapal perahu kayu bermesin boat yang hampir rusak. Diperkirakan ke-20 orang etnis Rohingya itu telah 15 hari terombang-ambing di perairan.
"Kami tidak dapat berkomunikasi dengan mereka karena mereka tidak dapat berbahasa Indonesia, Aceh, atau Inggris," kata Iswandi, lurah Idi Rayeuk, tempat para warga etnis Rohingya mendarat dikutip AFP.
Sebelumnya, satu bulan lalu, terpantau kapal yang mengangkut etnis Rohingya di perairan Aceh. Namun, mereka tidak melakukan pendaratan di Aceh. Saat ini ke-20 warga Rohingya itu ditampung di Pos TNI Angkatan Laut Idi, sambil dilakukan pendataan.
Upaya para Muslim Rohingya untuk kabur dari Myanmar dan pengungsian di Bangladesh melalui laut selatan jarang terjadi setelah otoritas Thailand memutus jalur perdagangan manusia pada 2015. Hal ini memicu krisis karena sejumlah besar Muslim Rohingya hidup terkatung-katung di laut.
Pada 2017, ratusan Rohingya tiba di Aceh dan disambut oleh otoritas setempat. Pada April lalu, sekitar 80 etnis Rohingya mendarat di Aceh, beberapa pekan setelah puluhan lainnya tiba di Malaysia.
BPBD memastikan pihaknya masih terus melakukan pendataan, memberikan makanan dan minuman serta berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya.
Para imigran menggunakan kapal perahu kayu bermesin boat yang hampir rusak. Diperkirakan ke-20 orang etnis Rohingya itu telah 15 hari terombang-ambing di perairan.
"Kami tidak dapat berkomunikasi dengan mereka karena mereka tidak dapat berbahasa Indonesia, Aceh, atau Inggris," kata Iswandi, lurah Idi Rayeuk, tempat para warga etnis Rohingya mendarat dikutip AFP.
Sebelumnya, satu bulan lalu, terpantau kapal yang mengangkut etnis Rohingya di perairan Aceh. Namun, mereka tidak melakukan pendaratan di Aceh. Saat ini ke-20 warga Rohingya itu ditampung di Pos TNI Angkatan Laut Idi, sambil dilakukan pendataan.
Upaya para Muslim Rohingya untuk kabur dari Myanmar dan pengungsian di Bangladesh melalui laut selatan jarang terjadi setelah otoritas Thailand memutus jalur perdagangan manusia pada 2015. Hal ini memicu krisis karena sejumlah besar Muslim Rohingya hidup terkatung-katung di laut.
Pada 2017, ratusan Rohingya tiba di Aceh dan disambut oleh otoritas setempat. Pada April lalu, sekitar 80 etnis Rohingya mendarat di Aceh, beberapa pekan setelah puluhan lainnya tiba di Malaysia.
BPBD memastikan pihaknya masih terus melakukan pendataan, memberikan makanan dan minuman serta berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya.
Komentar
Posting Komentar