Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Masih Belum Diketahui Motif Pembunuhan 31 Pekerja di Papua

PojokNasional . Polisi belum dapat memastikan motif di balik pembunuhan 31 pekerja proyek jembatan di jalur Trans Papua oleh pihak yang dilabeli kepolisian sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal mengatakan pihaknya masih menunggu aparat gabungan TNI dan Polri yang tengah berupaya menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan barang bukti. "(Motif) belum bisa kami pastikan. Ada dugaan narasi beredar bahwa akibat foto dan lain-lain tidak bisa disampaikan," kata Iqbal di Markas Besar (Mabes) Polri, Jakarta Selatan pada Selasa. Iqbal juga mengaku belum dapat memastikan jumlah korban tewas dalam insiden pembantaian tersebut. Aparat saat ini tengah mengecek kebenaran informasi yang beredar dan akan memastikan angka pasti seputar jumlah korban dalam waktu tiga hingga empat jam mendatang. "Itu belum bisa kami pastikan. Kita jangan percaya oleh narasi in

BKN Ungkap Beberapa Kecurangan Peserta Tes CPNS, Dari Memakai Jimat Hingga Joki

RakyatUtama . Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengungkap tiga modus kecurangan yang dilakukan oknum peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018. Jumlah kecurangan ini disebut lebih sedikit ketimbang tahun lalu. "Tahun ini yang ketahuan ada penggunaan jimat, joki, pakai kamera. Bisa dibilang tidak sebanyak tahun kemarin karena dari awal sudah ada peringatan dari kami, " kata Kepala Sub Bagian Hubungan Media dan Antarlembaga BKN Diah Eka Palupi saat ditemui di Kantor BKN, Jakarta. Ia mengatakan ada dua orang joki yang tertangkap di Makassar pada ujian CPNS untuk instansi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Selain itu, ada peserta di Manado yang membawa jimat karena kurang percaya diri melalui ujian jika tidak membawa benda keberuntungan. "Dia menyampaikan tidak ada hubungan dengan tes, tapi ada ketentuan peserta masuk ke ruang tes hanya membawa diri dan tanda pengenal. Hal di luar itu diminta untuk dilepas," ucapnya. Kemudian ada modus yang cukup canggi

Pengungsi Rohingya Mendarat Di Aceh Dengan Kapal Kayu

RakyatDigital . Sebanyak 20 pengungsi Rohingya dilaporkan telah merapat di Pelabuhan Perikanan Nusantara atau PPN Idi, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Selasa. Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, 20 orang etnis Rohingya itu rata-rata berusia antara 14-40 tahun. Semuanya laki-laki. Para imigran menggunakan kapal perahu kayu bermesin boat yang hampir rusak. Diperkirakan ke-20 orang etnis Rohingya itu telah 15 hari terombang-ambing di perairan. "Kami tidak dapat berkomunikasi dengan mereka karena mereka tidak dapat berbahasa Indonesia, Aceh, atau Inggris," kata Iswandi, lurah Idi Rayeuk, tempat para warga etnis Rohingya mendarat dikutip AFP. Sebelumnya, satu bulan lalu, terpantau kapal yang mengangkut etnis Rohingya di perairan Aceh. Namun, mereka tidak melakukan pendaratan di Aceh. Saat ini ke-20 warga Rohingya itu ditampung di Pos TNI Angkatan Laut Idi, sambil dilakukan pendataan. Upaya para Muslim Rohingya untuk kabur dari Myanmar dan pengungsian

TNI Diminta DPR Untuk terjun Tangani Penembakan Pekerja di Nduga

RakyatDigital . DPR meminta TNI diterjunkan untuk menangani kasus pembantaian 31 pekerja proyek jembatan di Kabupaten Nduga, Papua. Kasus ini disebut sudah termasuk terorisme. "Saya meminta penegakan hukum dan kalau perlu terjunkan TNI jika dibutuhkan dan mendesak. Jangan ada sejengkal pun tanah Indonesia yang di bawah kendali gerakan separatisme dan melakukan kekejian terhadap rakyat Indonesia," ujar Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari dalam keterangan tertulis. "Setiap jengkal tanah Republik ini haris aman dari setiap rongrongan kelompom macam ini," ia menambahkan. Di sisi lain, Abdul berharap kejadian pembataian itu dapat membuka mata dunia agar lebih proporsional dalam melihat masalah di Papua. Sebab, ia melihat dunia internasional kurang objektif dalam melihat masalah di Papua. "Dengan kejadian ini kami harap peran diplomasi terkait masalah Papua juga penting untuk diti glatlan. NKRI dan seluruh tanah air dari ujung timur sampai barat adalah

Di Sukabumi Puluhan Pelajar SD Keracunan Bubur Ayam Progras

ChannelRakyat . Sedikitnya 70 pelajar Sekolah Dasar Bantargebang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat diduga keracunan usai menyantap bubur ayam. Makanan itu diberikan pihak sekolah dalam rangka Program Gizi Anak Sekolah (Progras). Kepala Puskesmas Bantargadung Yayu Sriwahyuni mengatakan seluruh pelajar yang mengalami keracunan telah menjalani perawatan. Saat ini mereka sudah pulang, sementara tersisa 14 pelajar yang masih dirawat. "Ada sekitar 70 pelajar yang diduga mengalami keracunan dan seluruhnya sudah menjalani perawatan," kata Yayu di Sukabumi, dikutip Antara. Gejala keracunan tersebut berawal dari pihak SD yang sedang melaksanakan Progras di sekolah dengan memberikan sarapan bubur kepada para pelajarnya. Awalnya, kondisi para pelajar baik-baik saja. Namun beberapa saat setelah menyantap bubur tersebut tiba-tiba mereka mengalami pusing, mual, muntah, hingga buang air besar. Pihak sekolah pun panik mengetahui hal itu. Para pelajar kemudian langsung dilarikan ke puskesmas ter

Ini Menurut Petinggi Demokrat Di Reuni 212 : 2019 Ganti Presiden

BuletinNasional . Petinggi Partai Demokrat turut hadir di Reuni Aksi 212 yang digelar pada Minggu (2/12) menyerukan perubahan di Pilpres 2019. Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengunggah video yang memperlihatkan dirinya di tengah kerumunan aksi tersebut. "Jangan lupa 2019 ganti Presiden," kata Ferdinand dalam acara tersebut dalam akun @Ferdinand_Haean. Dalam akun Twitter itu juga dia mengunggah video bersama dengan tokoh Tionghoa Lieus Sungkarisma. Selain Ferdinand, tokoh partai politik lainnya juga turut serta dalam Reuni Aksi 212 di antaranya adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Selain itu ada pula Ketua Dewan Syuro Hidayat Nur Wahid. Lagu 2019 ganti presiden berkumandang di tengah aksi massa reuni 212 di Monas, Jakarta, Minggu. Lagu tersebut diputar tak lama setelah video imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab diputar di hadapan massa aksi. Namun lirik dan nada lagu yang diputar kali ini berbeda de

Tim Prabowo Bantah soal Reuni 212: Peresmian Tol Jokowi juga Politis

PorosNasional . Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Irfan Yusuf buka suara soal tudingan adanya unsur politis dalam Reuni Alumni 212. Irfan membandingkan dengan acara peresmian pasar atau jalan tol oleh Presiden Joko Widodo yang dia anggap juga bernuansa politis jika dilihat dari kacamata politik. "Sama saja dengan presiden meresmikan pasar, misalnya. Itu kita lihat peresmian pasarnya atau politiknya. Semuanya tergantung kita melihatnya dari kaca mata yang mana," kata pria yang akrab disapa Gus Irfan itu melalui keterangan tertulis yang diterima. Gus Irfan memastikan tak ada unsur politis dalam kegiatan Reuni Alumni 212 yang digelar di Monas, Jakarta, Minggu. Dia memastikan tak ada pihak manapun yang mendanai para peserta untuk hadir dalam kegiatan itu. Namun dia tak bisa membantah jika ada orang atau pihak yang mengangggap kegiatan itu memiliki sejumlah unsur politis. "Semua kan bisa dibilang politis kalau kita melihat dari kacamat

Soal Prabowo Kampanye di Reuni 212, Fadli Zon : Mereka Gagal Paham

TabloidNasional . Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah Reuni Alumni 212 merupakan kampanye terselubung calon presiden Prabowo Subianto jelang Pilpres 2019. Menurutnya, pihak yang menuding Prabowo kampanye di reuni aksi 212 gagal paham. "Saya pikir mereka ini salah paham. Mereka ini gagal paham terhadap reuni 212," ujar Fadli di Gedung DPR, Jakarta. Fadli menuturkan Reuni Alumni 212 merupakan refleksi kekecewaan terhadap pemerintahan Joko Widodo dalam menempatkan umat Islam. Ia menyebut pemerintahan Jokowi selalu menuduh umat Islam intoleran hingga hendak mendirikan khilafah. "Selama pemerintahan Jokowi ini pendekatan terhadap umat Islam selalu salah karena dari sebuah frame berpikir dan logika yang salah," ujar Wakil Ketua DPR ini.  Terkait dengan tudingan kampanye, Fadli juga menyebut bukan hanya Prabowo yang hadir dalam acara itu. Ia berkata banyak tokoh nasional hingga ulama dan pemuka agama lain yang hadir dalam acara tersebut. Sehingga kehadir

Ma’ruf Amin Dinilai Gagal Dongkrak Elektabilitas Jokowi Di Mata Umat

TabloidNasional . Kehadiran Ketua Umum (nonaktif) Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin dinilai gagal mendongkrak elektabilitas calon presiden petahana Joko Widodo di kalangan umat Islam. Ini terbukti dengan jumlah peserta Reuni Akbar Mujahid 212  di Monumen Nasional, Minggu  yang membludak. Analis Politik Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai bahwa umat Islam yang tergabung dalam alumni 212 masih menilai Jokowi tidak berpihak pada umat. Mereka masih menganggap pemerintah melakukan kriminalisasi terhadap ulama. Dengan kata lain, kata Pangi, alumni 212 mengesampingkan kehadiran Ma’ruf Amin sebagai cawapres pendamping Jokowi. "Orang itu melihat capres, kalau cawapres kan 'ban serep'. Nggak ngaruh banget. Siapa presidennya. Jadi bisa saja KH Ma’ruf sebagai cawapres nggak punya efek dongkrak elektabilitas Jokowi,". Pangi juga menilai bahwa selama ini, Ma’ruf gagak mengonsolidasikan umat Islam. Terbukti, umat masih solid di barisan

Media Harus Netral, Sebab Suhu Politik Mulai Memanas

HarianPress . Komisi I DPRD Jawa Barat mengimbau media harus tetap netral, jangan terkontaminasi oleh kepentingan politik pada Pemilihan Legislatif dan Presiden 2019. Mengingat media mempunyai pengaruh luas kepada masyarakat. "Kita ingin Pemilu 2019 itu damai, dan berharap media tidak memihak salah satu kubu. Pers harus gunakan fungsinya dengan baik mengutamakan kepentingan masyarakat bukan salah satu kubu," tutur Anggota Komisi I Fraksi PPP, DPRD Jawa Barat, Yusuf Fuad di Bandung. Selain independensi, media diharapkan bisa menjadi alat kontrol terhadap informasi hoaks dan fitnah terutama selama kampanye dan memanasnya suhu politik saat ini. "Jangan jadi follower-lah media, tetapi harus mencerahkan berita-berita hoaks dan fitnah," tegasnya. Sementara itu, Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari menuturkan, terwujudnya pemilu yang berkualitas, tidak terlepas dari kontribusi media dalam memainkan peran. "Pelaksanaan pemilu yang aman dan demokratis memang men

Sejumlah Massa Reuni 212 Teriakkan 'Hidup Prabowo' Sambil Acungkan 2 Jari

PojokPos . Kedatangan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, di Reuni 212 disambut teriakan 'Hidup Prabowo!' oleh sejumlah massa sambil mengacung-acungkan dua jari. Perlu diketahui Bawaslu telah memperingatkan agar reuni 212 tidak dipakai untuk kampanye. Berdasarkan pantauan di lokasi, Monas, Jakarta Pusat, Minggu, sejumlah massa tampak mengacungkan dua jari yakni jempol dan telunjuk saat Prabowo tiba. Teriakan 'Hidup Prabowo!' terus bergema hingga Prabowo sampai di area panggung utama. Prabowo sendiri sempat menyampaikan pidato singkat di atas panggung. Dia menyebut pidatonya singkat karena tidak diperbolehkan untuk berkampanye. "Saya tidak akan panjang-panjang bicara, karena sebagaimana kalian ketahui, saya sekarang telah mendapat tugas dan amanah sebagai calon presiden RI, dan karena itu saya harus patuh dan mengikuti semua ketentuan, saya tidak boleh bicara politik pada kesempatan ini, saya tidak boleh kampanye," tutur Prabowo dalam pidatonya. Prabowo men

"Saya Pantau dari TV, Tak Ada Kampanye di Reuni 212" Pernyataan Anggota Bawaslu

KanalUtama . Bawaslu ikut memantau jalannya Reuni Akbar Mujahid 212. Dari pengamatan televisi, anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo menyatakan tak ada unsur pelanggaran. "Saya juga tadi memantau dari televisi. Hasil pantauan saya, saya tidak menemukan adanya unsur kampanye. Karena Prabowo yang diberi kesempatan untuk berpidato juga tidak menyampaikan hal yang berkaitan dengan kampanye," kata Ratna kepada wartawan, Minggu. Bawaslu menugasi Bawaslu DKI turun langsung memantau Reuni 212 di Monas. Bawaslu RI hingga kini masih menunggu laporan dari Bawaslu DKI. "Saya juga sudah mengecek kepada teman-teman di Bawaslu DKI, karena kan mereka difokuskan turun ke lapangan memantau kegiatan. Sampai hari ini laporannya, hasil pengawasan, masih saya tunggu dari mereka bagaimana kondisi di lapangan. Jadi saya masih menunggu laporan dari DKI," ujarnya. Soal lagu dan seruan 2019 ganti presiden, Ratna mengatakan masih akan dipelajari lebih jauh. Dia masih menunggu laporan dari Bawas