Sejumlah Massa Reuni 212 Teriakkan 'Hidup Prabowo' Sambil Acungkan 2 Jari

PojokPos. Kedatangan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, di Reuni 212 disambut teriakan 'Hidup Prabowo!' oleh sejumlah massa sambil mengacung-acungkan dua jari. Perlu diketahui Bawaslu telah memperingatkan agar reuni 212 tidak dipakai untuk kampanye.

Berdasarkan pantauan di lokasi, Monas, Jakarta Pusat, Minggu, sejumlah massa tampak mengacungkan dua jari yakni jempol dan telunjuk saat Prabowo tiba. Teriakan 'Hidup Prabowo!' terus bergema hingga Prabowo sampai di area panggung utama.

Prabowo sendiri sempat menyampaikan pidato singkat di atas panggung. Dia menyebut pidatonya singkat karena tidak diperbolehkan untuk berkampanye.

"Saya tidak akan panjang-panjang bicara, karena sebagaimana kalian ketahui, saya sekarang telah mendapat tugas dan amanah sebagai calon presiden RI, dan karena itu saya harus patuh dan mengikuti semua ketentuan, saya tidak boleh bicara politik pada kesempatan ini, saya tidak boleh kampanye," tutur Prabowo dalam pidatonya.

Prabowo menyampaikan dia merasa bangga dengan banyaknya umat Islam yang hadir di Reuni 212. Prabowo menyebut merasa bangga karena massa datang dengan tertib.

"Ini kehormatan bagi saya, kebanggaan bagi saya, saya bangga melihat jutaan rakyat Indonesia, jutaan umat Islam, jutaan tapi damai, tertib.... Tadi saya datang dari Kebayoran, saya lihat keluarga-keluarga jalan dengan tertib, menggendong anaknya, tertib, damai, luar biasa, saya bangga hari ini, saya bangga sebagai anak Indonesia, dan saya bangga sebagai muslim di Indonesia," jelas Prabowo.

Selain Prabowo, sejumlah tokoh yang hadir di antaranya Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Gubernur DKI Anies Baswedan, Ahmad Dhani, hingga Amien Rais.

Sebelumnya Bawaslu memperingatkan agar tidak ada unsur kampanye dalam reuni 212. Bawaslu mengatakan kampanye tidak boleh dilakukan, baik oleh peserta maupun panitia acara.

"Iya semua peserta reuni 212 nggak boleh berkampanye, baik panitia dan peserta," ujar anggota Bawaslu, Rahmat Bagja, saat dihubungi, Kamis.

Bagja mengatakan kampanye dilarang, baik kampanye pilpres maupun caleg. Selain itu, peserta atau panitia reuni 212 dilarang menghina atau menyampaikan ujaran kebencian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masih Belum Diketahui Motif Pembunuhan 31 Pekerja di Papua

BKN Ungkap Beberapa Kecurangan Peserta Tes CPNS, Dari Memakai Jimat Hingga Joki

Pengungsi Rohingya Mendarat Di Aceh Dengan Kapal Kayu